- Code of Etics & Professional Conduct
Kode etik sering berfokus pada isu-isu sosial. Hal ini dapat menetapkan prinsip-prinsip umum tentang kepercayaan organisasi terhadap hal-hal seperti misi, kualitas, privasi atau lingkungan. Ini mungkin menggambarkan prosedur yang tepat untuk menentukan apakah pelanggaran kode etik telah terjadi dan, jika demikian, apa obat harus diterapkan. Efektivitas kode etik tersebut tergantung pada sejauh mana manajemen mendukung mereka dengan sanksi dan penghargaan. Pelanggaran kode organisasi swasta etik biasanya dapat subjek pelanggar ke solusi organisasi (seperti pembatasan usaha berdasarkan prinsip-prinsip moral).
Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindari yang jahat. Oleh karena itu dalam etika mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakah yang buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin itu, mengapa orang terikat pada kesusilaan.
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
- Ten of Commandements of Etics
- Jangan menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain.
- Jangan mencampuri pekerjaan komputer orang lain.
- Jangan mengintip file orang lain.
- Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
- Jangan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta.
- Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum kamu bayar.
- Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.
- Jangan mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kamu sendiri.
- Pikirkanlah mengenai akibat sosial dari program yang kamu tulis.
- Gunakanlah komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan rasa penghargaan.
- Code of Etics & Standars of Conduct
Standar yang diterima secara umum membantu melakukan menjaga hubungan baik di tempat kerja, dan mempromosikan baik tanggung jawab dan pengembangan diri. Anda menghindari kesalahpahaman, friksi dan masalah lainnya dengan menghindari tindakan dipikirkan atau salah. Dalam rangka untuk memberikan beberapa panduan tentang perilaku yang dapat diterima, contoh-contoh berikut adalah jenis perilaku yang dianggap tidak diperbolehkan untuk karyawan GBA. Jika Anda melakukan kesalahan atau jika performa Anda tidak memuaskan, Anda mungkin akan dikenakan tindakan disipliner, hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Tidak mungkin untuk memberikan daftar lengkap jenis perilaku yang tidak diizinkan.
Beberapa Contoh Code of Etics & Standars of Conduct
1. Pemalsuan formulir, catatan, atau laporan, termasuk kartu waktu, bahan aplikasi, atau catatan karyawan.
2. Nyata atau kekerasan terhadap karyawan lain.
3. Berjuang, perjudian, permainan kasar atau profan menggunakan, bahasa cabul atau kasar sambil bekerja, mengancam, mengintimidasi atau memaksa orang lain sementara di tempat perusahaan.
4. Keengganan atau ketidakmampuan untuk bekerja dalam harmoni dengan orang lain, sopan, melakukan menciptakan disharmoni, iritasi atau gesekan.
5. Kemalasan atau tidur pada pekerjaan, kegagalan untuk melakukan pekerjaan, kinerja tidak efisien, ketidakmampuan atau kelalaian kerja.
- Contoh nyata kode etic
Polri akan menggelar sidang kode etik dan disiplin terhadap tujuh orang anggota Polri yang menjadi terperiksa terkait insiden bentrokan Cikeusik. Tujuh terperiksa itu diduga melakukan pelanggaran disiplin.
"Tujuh terperiksa itu akan disidang etik dengan 26 saksi dari anggota Polri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri,
Namun, Boy enggan untuk mengungkap tujuh anggota polisi yang menjadi terperiksa itu. Ia hanya mengatakan tujuh terperiksa itu berasal dari tingkatan Polsek Cikeusik dan Polres Pandeglang.
Saat ditanya apakah Brigjen Agus Kusnadi, kapolda Banten saat kejadiaan insiden Cikeusik, akan disidang kode etik dan profesi, Boy menjawab saat ini belum termasuk dalam tujuh terperiksa. Namun, ia mengatakan indikasi tersebut sangat memungkinkan.
"Kapolda belum disidang, mungkin menunggu penyelidikan lebih lanjut," kelitnya.
Apakah tujuh terperiksa itu diduga melakukan pembiaran terhadap terjadinya insiden yang menewaskan tiga orang itu, ia membantahnya. "Tujuh terperiksa itu diduga melakukan pelanggaran disiplin," kilahnya.
Polri sebelumnya melakukan mutasi terhadap tiga petinggi polisi di lingkungan Polda Banten yaitu Kapolda Banten, Direktur Intel Polda Banten serta Kapolres Pandeglang. Mutasi tiga petinggi Polri tersebut terkait dengan insiden bentrokan antara warga Cikeusik dan kelompok Ahmadiyah di Kampung Pasir Peutuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten pada 6 Februari 2011 lalu. REPUBLIKA.CO.ID,
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/hukum/11/02/22/165468-tujuh-anggota-polri-akan-disidang-etik-terkait-insiden-cikeusik
http://supriyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.9
http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/
http://andreasnovier.wordpress.com/2009/11/17/jenis-jenis-pelanggaran-uu-hak-cipta-ti/